Arsip Tag: Halloween

Menakutkan Mana, Halloween atau Jumat Kliwon?

Portal, AMBARAWA-Pesta Halloween identik dengan mitos yang terkait dengan hantu dan setan. Halloween sebenarnya merupakan pesta jelang tahun baru yang dirayakan tiap tanggal 1 November oleh Kaum Celtic (sekarang tinggal di wilayah Iralandia, Inggris, dan Prancis bagian utara) yang hidup 2.000 tahun. Halloween merupakan momen saat dunia hidup dan dunia kematian tak lagi berbatas.

Ditandai dengan berakhirnya musim panas dan bermulanya musim dingin, perayaan ini selalu dikaitkan dengan kematian manusia. Kaum Celtic percaya bahwa pada malam jelang tahun baru ini, batas antara dunia manusia dan dunia orang mati menjadi tidak jelas, blur alias tak berbatas.

Pada 31 oktober malam dirayakan Festival Samhain. Festival ini diyakini sebagai saat bangkitnya hantu-hantu yang telah mati. Banyak orang berkumpul memakai kostum kepala hewan atau makhluk-makhluk halus lain.

Sama dengan orang-orang Eropa ini, orang Jawa juga punya keyakinan tentang momen penting yang selalu menjadi saat menegangkan bagi anak-anak zaman modern yang tak tahu latar belakang cerita, semisal hari kliwon.

Penanggalan Jawa ini menjadi menakutkan di kalangan banyak orang modern, terutama bila sudah sampai pada rotasi saat hari Jumat bertemu dengan pasaran Kliwon, Jadilah Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon.

Orang selalu berpikir tentang hal-hal yang gaib, setan, dan semua yang terkait dengan hal-hal menakutkan seperti juga Hallowen. Padahal, dalam kasanah budaya Jawa, Hari Selasa atau Jumat Kliwon menjadi istimewa bukan karena saat itu banyak setan gentayangan melainkan merupakan saat turunnya ‘kesaktian Tuhan’, yang disebut Hari Yoni.

Asumsi penganut mistik kejawen, barokah atau berkat sering juga identik dengan daya kasekten atau kesaktian. Manusia yang mendapat berkah pasti akan mendapatkan daya linuwih (kekuatan hidup yang lebih).

Orang Jawa zaman dahulu berpuasa selama 40 hari dengan puncak puasa yang berakhir pada malam Jumat kliwon. Meski orang saat ini hanya mengambil tiga hari puasa untuk mewakili 40 hari puasanya mulai hari Rabu Wage, Kamis Pon, puncaknya tetap malam Jumat Kliwon.

Dalam struktur perhitungan penanggalan Jawa, pasaran kliwon berada di tengah. Oleh karenanya, mistik kejawen yang bernuansa donga (doa) spiritual dalam segala hal, diharapkan melalui pemilihan hari yang tepat sehingga akan memudahkan terkabulnya apa yang diharapkan maupun dicita-citakan.